Samba adalah suatu layanan server yang berguna untuk mensharing sumber daya data dari sistem operasi yang berbeda, seperti sharing antara sistem operasi Windows dengan sistem operasi Debian dengan perantara samba server.
Samba merupakan aplikasi dari platform UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB (Service
Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang
menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Jadi samba server ini sangat penting sekali disuatu jaringan yang dapat mempercepat sharing sumber daya berupa data dari sistem operasi yang berbeda dalam satu jaringan.
Cara Konfigurasi Samba Server :
- Pertama setting network di VirtualBox seperti gambar dibawah
- Jika sudah langsung masuk ke debian. Setting IP ADDRESS dengan perintah
# pico /etc/network/interfaces
- Lalu masukkan script ini di bagian paling bawah
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
- Restart interfaces nya dengan perintah
service networking restart
- Install paket samba server, maka perintahnya
apt-get install samba
- Sesudah itu masuk ke file smb.conf dengan perintah
pico /etc/samba/smb.conf
- Tulis script ini di bagian paling bawah pada file smb.conf
[Server_Faris]
path = /home/sharing
browseable = yes
guest ok = yes
writeable = yes
- Jika sudah, buat direktori untuk sambanya yaitu di /home/sharing. Cara membuatnya dengan perintah
mkdir /home/sharing
- Lalu masuk ke direktori /home dengan cara
cd /home/
- Sesudah masuk ke direktori /home. Langkah selanjutnya beri hak akses ke file /home/sharing dengan cara
chmod 777 sharing/
- Restart layanan samba dengan perintah
service samba restart
- Langkah terakhir yaitu melakukan pengujian terhadap layana samba server, sebelum itu setting IP ADDRESS client
ip address = 192.168.1.2
netmask = 255.255.255.0
gateway = 192.168.1.1
- Jika sudah ketik tombol kombinasi "windows + R" lalu ketik perintah
\\192.168.1.1